AKIBAT PANDEMI

ATASI MASALAH KULIT

Kesehatan kulit tampaknya juga ikut terdampak di masa pandemi Covid-19. Perubahan pola kebiasaan baru hingga stres merupakan sebagian faktor terkait pandemi yang dapat menyebabkan munculnya masalah-masalah kulit tersebut.

 

Satu di antaranya adalah masalah kulit yang dipicu oleh pola kebiasaan baru. Seperti diketahui, masa pandemi Covid-19 mendorong terbentuknya pola kebiasaan baru agar masyarakat bisa beradaptasi dan melanjutkan hidup dengan aman.

 

Penggunaan masker merupakan contoh dari kebiasaan baru yang terbentuk di masa pandemi ini. Penggunaan masker diperlukan untuk lebih melindungi diri dari risiko penularan Covid-19.

 

Orang-orang yang bekerja di lapangan atau secara luring bisa menggunakan masker hingga 10-12 jam per hari. Pada sebagian orang, penggunaan masker dalam jangka panjang ini bisa memicu terjadinya jerawat di area wajah yang tertutup masker atau lebih dikenal dengan nama maskne.

 

Itu pula yang dialami oleh Annisa Putri (21 tahun). Akibat terlalu sering memakai masker, kulit wajahnya senantiasa ditumbuhi jerawat. Maklum saja, meski berstatus mahasiwa, dia juga sempat menjadi relawan tenaga kesehatan yang mengharuskan memakai masker selama bertugas. ‘’Akibatnya ya, beginilah, wajah jadi sering berjerawat,’’ kata dia saat dihubungi Republika, Sabtu (9/10).

Penggunaan masker dalam jangka panjang ini bisa memicu terjadinya jerawat di area wajah.

Menurut dokter spesialis kulit dan kelamin dari Skin & Aesthetic Clinic RS Pondok Indah Puri Indah dr Susie Rendra SpKK FINSDV, maskne bisa muncul karena area yang tertutup oleh masker menjadi lebih pengap dan panas. Terlebih bila orang yang menggunakan masker banyak bicara, sehingga uap atau udara pernapasan yang dikeluarkan semakin banyak dan membuat area wajah tersebut menjadi lebih panas. Semakin panas dan pengap, semakin besar risiko jerawat yang muncul.

 

"Apakah bentuknya berbeda dengan jerawat lain? Tidak. Bentuk (maskne) bisa sama, jadi bisa berupa jerawat yang meradang, jerawat yang komedi, jerawat yang tertutup, kemerahan, dan bengkak," ungkap dr Susie  dalam diskusi media yang diselenggarakan oleh RS Pondok Indah Group.

 

Masalah kulit lain yang bisa muncul akibat penggunaan masker dalam jangka panjang adalah dermatitis seboroik. Masalah yang juga dikenal sebagai eksim ketombe ini kerap memunculkan gejala seperti ruam dan gatal. Bila terkait penggunaan masker, keluhan ini umumnya muncul di area sekitar mulut dan tepi hidung. Penyebab munculnya dermatitis seboroik terkait penggunaan masker juga sama, yaitu kondisi yang pengap, panas, dan berkeringat di area kulit yang tertutup masker.

BRAIN ASARE/UNSPLASH

FREEPIK

Cuci tangan

 

Kebiasaan baru lain di masa pandemi yang juga dapat memunculkan masalah kulit adalah mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer. Kebiasaan ini dapat memicu terjadinya dermatitis kontak pada sebagian orang. Dermatitis kontak adalah suatu eksim yang terjadi akibat kontak dengan sesuatu. Misalnya, kontak dengan sabun, hand sanitizer, atau sarung tangan.

 

Untuk menghindari atau mengatasi dermatitis kontak yang dipicu oleh sabun, solusinya adalah memilih sabun yang lembut dan mengandung banyak pelembap. Aplikasikan pula pelembap setelah mencuci tangan. Frekuensi pengaplikasian pelembap harus disesuaikan dengan frekuensi mencuci tangan. "Kalau kita cuci tangannya 10 kali, pakailah pelembap 10 kali," ungkap dr Susie.

 

Pada individu dengan kulit yang sensitif, membersihkan tangan dengan air dan sabun merupakan opsi yang lebih bersahabat dibandingkan penggunaan hand sanitizer. Jenis sabun yang dipilih pun tidak harus sabun antiseptik. Terpenting adalah kegiatan mencuci tangan dengan sabun dilakukan selama 20 detik sebelum membilas tangan.

 

Contoh kebiasaan baru lain yang dapat memicu masalah kulit di masa pandemi Covid-19 adalah konsumsi vitamin. Pada beberapa pasien, konsumsi vitamin ternyata dapat memicu peningkatan risiko alergi. "Apakah ini bisa terjadi pada semua orang? Tentu tidak. Lebih sering pada mereka yang memang mempunyai bakat alergi sebelumnya," kata dr Susie.

Bentuk (maskne) bisa sama, jadi bisa berupa jerawat yang meradang, jerawat yang komedi, jerawat yang tertutup, kemerahan, dan bengkak.

Perhatikan Ini

Agar terhindar dari berbagai masalah kulit akibat pandemi, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Apa sajakah itu?

top

MIRIAM ALONSO/PEXELS

Ganti masker setiap 3-4 jam sekali.

Selain untuk menghindari maskne dan dermatitis seboroik, penggantian masker secara berkala juga penting untuk menjaga efektivitas perlindungan masker.

Hindari penggunaan makeup berlebihan.

Cuci muka sebelum mengganti masker lama dengan masker baru.

Saat mencuci muka, usahakan menggunakan air bersuhu normal atau normal dingin.